peluang bisnis online jangka pendek dan jangka panjang peluang bisnis online jangka pendek dan jangka panjang

raih impian terbesar anda dengan memiliki bisnis sendiri hari ini juga
Online Shopping Paradise

belajar komputer




Kamis, 23 Mei 2013

INFEKSI BAKTERI MEDIS


Selulitis 
Sindroma Kulit Terbakar Karena Stafilokokus 
Eritrasma 
Infeksi Kulit Necrotizing 
Lymphadenitis 
Lymphangitis 


Selulitis

Selulitis adalah infeksi pada lapisan kulit yang lebih dalam.

PENYEBAB
Bakteri streptokokus atau stafilokokus atau bakteri lainnya.

Dalam keadaan normal kulit memiliki berbagai jenis bakteri, tetapi kulit yang utuh merupakan penghalang yang efektif untuk mencegah masuknya bakteri dan mencegah pertumbuhan bakteri di dalam tubuh.
Jika kulit robek, bakteri bisa masuk dan berkembangbiak, menyebabkan infeksi dan peradangan.

Faktor resiko terjadinya selulitis:
# Gigitan dan sengatan serangga, gigitan hewan, gigitan manusia
# Luka di kulit
# Riwayat penyakit pembuluh darah perifer, diabetes
# Baru menjalani prosedur jantung, paru-paru atau gigi
# Pemakaian obat imunosupresan atau kortikosteroid.

GEJALA
Infeksi paling sering ditemukan di tungkai dan seringkali berawal dari:
- kerusakan kulit akibat cedera ringan
- luka terbuka di kulit
- infeksi jamur diantara jari-jari kaki.

Selulitis menyebabkan kemerahan atau peradangan yang terlokalisasi.
Kulit tampak merah, bengkak, licin disertai nyeri tekan dan teraba hangat.

Ruam kulit muncul secara tiba-tiba dan memiliki batas yang tegas.
Bisa disertai memar dan lepuhan-lepuhan kecil.

Gejala lainnya adalah:
- demam
- menggigil
- sakit kepala
- nyeri otot
- tidak enak badan.

Read more ..........

Sindroma Kulit Terbakar Karena Stafilokokus

Sindroma Kulit Terbakar Karena Stafilokokus adalah suatu infeksi kulit yang luas dimana kulit mengelupas seperti terbakar.

Sindroma ini hampir selalu menyerang bayi, anak-anak dan penderita gangguan sistem kekebalan.

PENYEBAB
Bakteri stafilokokus.

Jenis stafilokokus tertentu menghasilkan zat racun yang menyebabkan lapisan kulit paling atas (epidermis) terpisah dari lapisan kulit di bawahnya.
Infeksi kulit oleh stafilokokus kadang dapat menyebabkan sindroma syok toksik.

GEJALA
Sindroma biasanya berawal sebagai suatu infeksi berkeropeng yang terisolasi, yang menyerupai impetigo.
Infeksi mungkin terjadi di daerah yang tertutup popok atau di sekitar pusar (pada bayi baru lahir).

Pada anak-anak yang berusia 1-6 tahun, sindroma diawali dengan sebuah keropeng di hidung atau telinga.
Lalu diikuti dengan timbulnya daerah berwarna merah tua di sekitar keropeng tersebut. Daerah ini terasa nyeri. Daerah kulit lainnya tampak merah dan membentuk lepuhan-lepuhan yang mudah pecah.

Selanjutnya, lapisan kulit paling luar mulai mengelupas meskipun hanya tersentuh atau terdorong sedikit.
Dalam waktu 1-2 hari, hal yang sama terjadi pada permukaan kulit lainnya dan anak menjadi sangat sakit (demam, menggigil dan lemah).

Karena kulit sebagai pelindung telah mengelupas, maka bakteri dan organisme penyebab infeksi lainnya dengan mudah akan masuk ke dalam tubuh.
Selain itu terjadi kehilangan sejumlah cairan melalui penguapan.
Read more ...........

Eritrasma

Eritrasma adalah infeksi pada lapisan kulit paling atas yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium minutissimum.

PENYEBAB
Bakteri Corynebacterium minutissimum.

Eritrasma banyak menyerang dewasa dan penderita diabetes; paling banyak ditemukan di daerah tropik.

GEJALA
Sering ditemukan di daerah dimana kulit bersentuhan dengan kulit, misalnya di bawah payudara dan ketiak, sela-sela jari kaki dan daerah kelamin (terutama pada pria, dimana kantung zakar menyentuh paha).

Infeksi menyebabkan terbentuknya bercak-bercak pink dengan bentuk yang tidak beraturan, yang kemudian akan berubah menjadi sisik-sisik halus berwarna coklat.

Pada beberapa penderita, infeksi menyebar ke batang tubuh dan daerah anus.

Bisa timbul rasa gatal yang sifatnya ringan.

Read more ...............

Infeksi Kulit Necrotizing

Infeksi kulit necrotizing, termasuk necrotizing cellulitis dan necrotizing fasciitis, adalah bentuk berat dari selulit yang ditandai dengan kematian pada jaringan terinfeksi (necrosis).

    * Kulit terinfeksi berwarna merah, hangat sewaktu disentuh, dan kadangkala bengkak, dan gelembung gas bisa terbentuk di bawah kulit.
    * Orang tersebut biasanya merasa sangat sakit dan mengalami demam tinggi.
    * Pengobatan meliputi pengangkatan kulit mati, yang kadangkala membutuhkan operasi menyeluruh, dan pemberian antibiotik secara infus.

Kebanyakan infeksi kulit tidak menghasilkan kematian pada kulit dan jaringan di sekitarnya. Kadangkala, meskipun begitu, infeksi bakteri bisa menyebabkan pembuluh darah kecil pada daerah yang terinfeksi menggumpal. Penggumpalan ini menyebabkan jaringan yang diberi makan oleh pembuluh ini mati karena kekurangan darah. Karena pertahanan kekebalan tubuh yang mengalir melalui aliran darah (seperti sel darah putih dan antibodi) bisa tidak lagi mencapai daerah ini, infeksi tersebut menyebar cepat dan kemungkinan sulit dikendalikan. Kematian bisa terjadi, bahkan dengan pengobatan yang sesuai.

Beberapa infeksi kulit necrotizing menyebar di dalam kulit sepanjang permukaan otot (fascia) dan disebut necrotizing fasciitis. Infeksi kulit necrotizing lainnya menyebar pada lapisan kulit bagian luar dan disebut necrotizing cellulitis. Beberapa bakteri lain, seperti streptococcus dan clostridia, bisa menyebabkan infeksi kulit necrotizing, meskipun pada kebanyakan orang infeksi tersebut disebabkan oleh kombinasi bakteri. Infeksi streptococcal khususmya diberi istilah penyakit ‘flesh-eating’ oleh media massa, meskipun hal itu sedikit berbeda dari yang lainnya.

PENYEBAB

Beberapa infeksi kulit necrotizing diawali pada luka tusuk atau pencabikan, terutama sekali luka yang terkontaminasi oleh kotoran dan serpihan. Infeksi lain diawali pada sayatan operasi atau bahkan kulit yang sehat. Kadangkala orang dengan diverticulitis, pelubangan usus, atau tumor pada usus mengalami infeksi necrotizing pada dinding perut, daerah kelamin, atau paha. Infeksi ini terjadi ketika bakteri melarikan diri dari usus dan menyebar ke kulit. Bakteri tersebut bisa pada awalnya menciptakan abses pada rongga perut dan menyebar cepat keluar kulit, atau mereka bisa menyebar melalui aliran darah menuju kulit dan organ lain.

GEJALA

Gejala seringkali diawali hanya sebagaimana selulitis. Kulit tersebut bisa terlihat pucat pada awalnya, tetapi cepat menjadi merah atau merah tua, panas bila disentuh, dan kadangkala menjadi bengkak. Kemudian, kulit menjadi violet, seringkali dengan terbentuknya lepuhan besar yang berisi cairan (bullae). Cairan yang berasal dari lepuhan ini berwarna coklat, berair, dan kadangkala berbau tidak sedap. Daerah pada kulit yang mati menjadi hitam (ganggren). Beberapa jenis infeksi, termasuk yang disebabkan oleh clostridia dan bakteri gabungan, menghasilkan gas. Gas tersebut menciptakan gelembung di bawah kulit dan kadangkala pada lepuhan itu sendiri, menyebabkan kulit terasa pecah ketika ditekan. Awalnya, daerah yang terinfeksi terasa sangat sakit, tetapi dengan matinya kulit, saraf berhenti bekerja dan daerah tersebut kehilangan rasa.
Read more ...............

Lymphadenitis

Lymphadenitis adalah peradangan pada salah satu atau lebih kelenjar getah bening, yang biasanya menjadi bengkak dan lunak.

PENYEBAB

Lymphadenitis hampir selalu dihasilkan dari sebuah infeksi, yang kemungkinan disebabkan oleh bakteri, virus, protozoa, ricketsia, atau jamur. Ciri khasnya, infeksi tersebut menyebar menuju kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung, atau mata atau dari beberapa infeksi seperti infectious mononucleosis, infeksi cytomegalovirus, infeksi streptococcal, tuberkulosis, atau sifilis. Infeksi tersebut bisa mempengaruhi kelenjar getah bening atau hanya pada salah satu daerah pada tubuh.

GEJALA

Kelenjar getah bening yang terinfeksi membesar dan biasanya lunak dan sangat menyakitkan. Kadangkala, kulit di sepanjang kelenjar yang terinfeksi tampak merah dan terasa hangat. Orang tersebut bisa mengalami demam. Kadangkala, kantung atau nanah (abses) terbentuk. Kelenjar tubuh yang membesar yang tidak menyebabkan nyeri, atau kemerahan bisa mengindikasikan gangguan serius lainnya, seperti lymphoma, tuberculosis, atau Hodgkin lymphoma. Beberapa kelenjar getah bening memerlukan perhatian dokter.
Read more............

Lymphangitis

Lymphangitis adalah peradangan pada satu atau lebih pembuluh darah lymphatic, biasanya disebabkan oleh infeksi streptococcal.

PENYEBAB

Bakteri streptococci biasanya memasuki pembuluh darah lymphatic (bagian dari sistem kekebalan tubuh) dari goresan atau luka pada lengan atau kaki. Seringkali, infeksi streptococcal pada kulit dan jaringan hanya di bawah kulit (cellulitis) menyebar menuju pembuluh getah bening. Kadangkala, staphylococci atau bakteri lain adalah penyebab tersebut.

GEJALA

Merah, tidak teratur, hangat, lapisan lembut terbentuk di atas kulit pada lengan atau kaki yang terkena. Lapisan tersebut biasanya merenggang dari daerah yang terinfeksi menuju kelompok kelenjar getah bening, seperti pada lipatan paha atau ketiak. Kelenjar getah bening menjadi membesar dan terasa lunak.
Read more .............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar